HITUNG BMI
Apa sih BMI itu?
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah nilai ukur untuk mengetahui status gizi seseorang berdasarkan berat dan tinggi badannya. Nilai BMI (IMT) juga dapat menjadi alat skrining awal untuk menilai apakah berat badan kamu sehat atau tidak. Angka ini bisa berperan sebagai tkamu peringatan bahaya untuk melindungi kamu dari risiko berbagai penyakit.
Tentang BMI
1. Bagaimana cara menghitung BMI (IMT)?
Misalnya kamu memiliki berat badan 100 kilogram dan tinggi 1,75 m (175 centimeter).
Kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Lalu bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 100/3,06 = 32,7.
Lalu bandingkan hasil akhir angka BMI kamu (32,7) dengan kategori berat badan yang tercantum di bawah ini.
- BMI kurang dari 18,5
- BMI 18,5 - 24,9
- BMI 25,0 - 29,9
- BMI 30,0 atau lebih
Kekurangan berat badan (underweight)
Normal (ideal)
Kelebihan berat badan (overweight)
Kegemukan (obesitas)
2. Mengapa saya harus mengukur BMI (IMT)?
Angka indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) digunakan untuk menentukan kategori berat badan dengan membandingkan berat dan tinggi badan. Melalui BMI ini, kamu dapat mengetahui apakah status berat badan kamu termasuk kategori normal, berlebih, atau justru kurang.
3. Obesitas: Apa saja risikonya?
Beban tubuh yang berlebih memberikan tekanan yang lebih besar pada persendian sehingga lebih mudah mengalami nyeri sendi atau pegal-pegal. Tidak hanya itu, ada gangguan kesehatan lainnya akibat dari berat badan obesitas, yaitu:
- Diabetes tipe 2
- Penyakit Jantung
- GERD atau penyakit asam lambung
- Sulit bernafas
- Sleep apnea
- Kanker
- Depresi
- Komplikasi kehamilan
- Stroke
- Tekanan darah tinggi
- Batu empedu
- Gangguan insulin
4. Kekurangan berat badan: Apa risikonya?
kamu tergolong kurus (underweight) ketika memiliki nilai indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5. Beberapa risiko dari kekurangan berat badan yaitu:
- Kekurangan zat gizi
- Rentan sakit
- Tidak subur
- Osteoporosis
- Perubahan hormon
Kurangnya asupan salah satu zat gizi akan berdampak ke berbagai kondisi penyakit lainnya. Misalnya jika kekurangan zat besi, kamu akan memiliki risiko anemia yang membuat kamu merasa mudah lemas.
Seseorang yang kurus biasanya kekurangan asupan kalori, protein, dan antioksidan. Saat ketiganya kurang, tubuh kamu menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Tubuh kurus memiliki risiko lebih tinggi mengalami amenore, yaitu gangguan siklus menstruasi, sehingga kamu mungkin berhenti menstruasi. Siklus menstruasi yang tidak teratur dalam jangka panjang bisa mengganggu produksi sel telur dalam tubuh wanita.
Seseorang yang memiliki badan terlalu kurus juga memiliki risiko penurunan kepadatan tulang atau bone mineral density (BMD) yang lebih parah dibanding berat badan normal.
Risiko lainnya yaitu mengalami gangguan hormon, termasuk hormon-hormon penting yang mengatur kondisi kesehatan tulang dan jantung. Selain itu juga bisa mempengaruhi produksi hormon tiroid yang berfungsi penting dalam berbagai sistem dalam tubuh mulai dari sistem pernafasan, menjaga suhu tubuh, mengatur denyut jantung, hingga menguatkan otot.
5. Apakah IMT menjadi indikator yang baik?
IMT memang bisa dijadikan patokan agar lebih waspada terhadap berat badannya. Namun tidak dianjurkan untuk bergantung dengan hasil IMT ini karena ada beberapa hal seperti:
- Tidak mempertimbangkan faktor lainnya seperti gaya hidup, riwayat kesehatan, usia, jenis kelamin, dan genetik.
- Menganggap semua bobot sama, padahal setiap orang emiliki massa otot yang berbeda-beda.
- Tidak mempertimbangkan distribusi lemak pada tubuh manusia. Faktanya lokasi lemak dalam tubuh dapat mengidentifikasi sehat atau tidaknya seseorang.
- Menyebabkan bias berat badan sehingga mengabaikan masalah medis yang lebih serius.
6. Bagaimana cara mendapatkan berat badan ideal?
Berat badan ideal didapatkan bukan hanya melalui diet porsi makan, melainkan juga mengubah kebiasaan kamu secara keseluruhan. Berikut beberapa cara mendapatkan berat badan ideal yang bisa kamu coba di rumah:
- Olahraga
- Perhatikan asupan
Tak perlu berolahraga berat, jalan kaki pun sudah dapat dikatakan sebagai olahraga. Namun jika kamu ingin membentuk massa otot, kamu bisa memilih intensitas olahraga yang lebih tinggi seperti mengangkat beban.
Mulailah untuk menghindari makanan tinggi kalori, seperti soda, makanan yang banyak mengandung gula, dan juga fast food. Ubahlah kebiasaan tersebut dengan perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan serta makanan tinggi serat lainnya.
7. Sumber dan Referensi
https://hellosehat.com/nutrisi/cara-menghitung-indeks-massa-tubuh/
Diakses pada 2 Januari 2022
https://hellosehat.com/nutrisi/obesitas/bahaya-obesitas-bagi-tubuh/
Diakses pada 2 Januari 2022
https://www.alodokter.com/bahaya-badan-terlalu-gemuk
Diakses pada 2 Januari 2022
https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/dampak-badan-terlalu-kurus/
Diakses pada 3 Januari 2022
https://www.alodokter.com/pemahaman-seputar-indeks-massa-tubuh
Diakses pada 3 Januari 2022